Selasa, 02 November 2010

Hilangnya Sebuah Rasa

Mungkin kita pernah melihat bangunan piramid yang ada di Mesir atau bahkan pernah mengunjunginya, rasa takjub dan kagum bisa jadi hinggap dalam diri kita setelah melihatnya ,tapi tahukah kita?, bahwa piramid itu dibangun dengan mengangkut 800 juta bongkah batu dari Aswan ke Kairo yang dibawa oleh budak-budak yang jumlahnya sekitar 30.000 orang. Beratus-ratus dari mereka remuk dilindas beban berat. Mereka meninggal pada usia muda (sekitar 30 tahun) karena mengalami cedera tulang belakang, sementara yang masih hidup mesti terus mengangkut beban-beban berat. Piramid itu diselesaikan dalam waktu 20-30 tahun, konon dalam pembangunan Tembok Besar Cina orang-orang yang tidak bisa mengangkut beban-beban dilindas dengan batu-batu besar dan dijadikan bahan pembangun dinding itu bersama dengan batuan. BEGINILAH CARANYA MONUMEN BESAR PERADABAN ITU DIBANGUN, DIBANGUN DIATAS TULANG BELULANG PARA PEKERJANYA, ATAS NAMA KEMEGAHAN, KEINDAHAN, KEBESARAN, MONUMEN BESAR PERADABAN ITU HARUS MENGORBANKAN NYAWA PARA PEKERJANYA. Tiba-tiba rasa takjub dan kagum terhadap monumen besar peradaban itu berangsur-angsur hilang dan kini berubah menjadi benci, marah dan lain sebagainya.
***
Seorang pemuda sedang asyik duduk di sebuah taman, tiba-tiba lewat seorang gadis cantik berpakaian sangat sexy. Pemuda itu memandang sang gadis dengan penuh hasrat, ia kagum dan takjub dibuatnya, tiba-tiba si pemuda teringat sebuah hadits Rasululloh SAW yang berbunyi :

Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Rasa kagum dan takjub si pemuda itu kini berubah menjadi rasa iba, di dalam hatinya ia merintih, “Ya Allah, janganlah engkau jadikan ia menjadi hambamu yang tidak dapat mencium bau surgaMu, Ya Allah berikanlah ia hidayah”.

Terkadang rasa suka, kagum dan takjub muncul dari ketidaktahuan kita, setelah kita mengetahui hakekat sebenarnya, rasa itu hilang dan berubah menjadi benci, jengkel bahkan iba.


Ditulis di Makassar, 24 Mei 2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar