Minggu, 05 Juni 2011

Pesan Habib Ali Al Habsyi Shahib Maulid Simthud Durar

Perhatikanlah ibadah-ibadah sunnah, peliharalah ia dengan sempurna, dan berpegang teguhlah dengan sekuat kuatnya, terutama yang berupa ratib-ratib.  Berhati-hatilah, jangan sampai anda meninggalkan hal itu.

Hidupkanlah malam anda dengan bangun malam, hidupkanlah siang anda dengan berpuasa, dan perbanyaklah ibadah-ibadah sunnah dengan sebanyak banyaknya, karena ia merupakan jaringan kecintaan, berdasarkan sabda Nabi SAW dalam sebuah hadits qudsi, `Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya, (Di akhir hadits itu dikatakan, `Maka jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya dimana ia mendengar dengannya, menjadi penglihatannya dimana ia melihat dengannya-dan seterusnya hingga akhir hadits tersebut).

Maka hiruplah dari sumber yang jernih.  Jadilah anda termasuk orang yang berlomba-lomba dalam hal itu sehingga memperoleh kedudukan tersebut, dan teguklah air hujannya.  Berjuanglah dengan sungguh sungguh untuk menolak keinginan keinginan lain yang datang di dalamnya dan kotoran kotorannya yang mencegah masuknya anda dalam lembaran lembaran penerimaan, dan berjalanlah menuju Tuhanmu dengan perasaan hina dan kurang, tanpa melihat amal amal yang telah dilakukan, dan berlepas dirilah dari perbudakan kotoran kotoran dan keinginan keinginan lain itu dengan berkata melalui lisan dan hati anda “Bukan diriku, bukan pula perbuatanku” (Maksudnya, semuanya itu berkat anugerah Allah, bukan karena kemampuan diri sendiri)

Barang siapa masuk pada wilayah sebagaimana yang disebutkan dalam ayat “dan tidaklah ia melainkan seorang hamba yang Kami berikan nikmat kepadanya”, ia akan selamat dari keinginan keinginan itu, akan beristirahat dari dorongan dorongan tersebut, dan akan mengetahu bahwa, seandainya tidak ada limpahan kemurahan dari Allah, seseorang tidak akan mendapatkan tujuannya.  Amal amal yang dilakukan seseorang hanyalah untuk menunjukkan ubudiyyah (penghambaan), sedangkan pemberian pemberian dan anugerah itu semata mata merupakan pemberian dan kemurahan dari Allah SWT.

Wahai pecintaku, perhatikanlah kekurangan dalam  hal ihwal anda yang tertinggi, dan senantiasalah berbuat pengakuan.  Jadilah anda hamba bagi Allah, bukan bagi keuntungan keuntungan, dan perbanyaklah wirid wirid bacaan Al qur`an, wirid para salaf dan amalan hati.  Karena, anugerah yang datang dari Allah tergantung wirid yang dilakukan

Tidak melalaikan kematian (Pesan Imam Ali bin Abi Thalib)

Saya menasehatimu wahai manusia untuk bertakwa kepada Allah dan memujiNya sebanyak banyakNya karena nikmat nikmatNya kepadamu dan ganjaranNya bagimu serta hak-haknya atasmu.  Lihatlah betapa banyak Dia (Allah) telah memilihmu untuk nikmatNya dan memperlakukanmu dengan belas kasihan.  Kamu berbuat dosa secara terbuka, Dia terus menutupimu.  Kamu melakukan perbuatan yang mengundang hukumanNya, tetapi dia memberikan banyak waktu kepadamu untuk bertobat

Saya menasehatimu juga agar mengingat kematian dan mengurangi kelalaianmu atasnya.  Bagaimana kamu mengabaikan Dia yang tidak mengabaikanmu? Mengapa mengharapkan dari dia (malaikat pencabut nyawa) yang tidak akan memberi kesempatan kepadamu? Orang mati yang kamu lihat cukuplah sebagai penasehat.

Mereka dibawa ke kuburnya, tidak menunggang sendiri, dan di tempatkan kedalamnnya, tetapi bukan atas kemauan mereka sendiri.  Seakan-akan mereka tidak pernah hidup di dunia ini dan seakan akan akhirat telah merupakan kediaman mereka.  Mereka telah membuat sunyi tempat dimana mereka dulu hidup dan sekarang sedang hidup dimana dahulu mereka merasa sunyi.

Mereka dulu sibuk tentang apa yang mereka akan tinggalkan dan tidak peduli kemana mereka harus pergi.  Sekarang mereka tidak dapat melepaskan diri dari keburukan, tidak dapat pula menambah kebajikan mereka.  Mereka dilalaikan oleh dunia dan dunia itu menipunya.  Mereka mempercayainya dan menjungkirkan mereka

Semoga Allah menaruh belas kasihan kepadamu.  Maka dari itu, kamu harus bersegera kearah untuk mempersiapkan rumahmu, yang telah diperintahkan untuk diisi dan kemana kamu telah dipanggil dan diundang.  Carilah penyempurnaan nikmat Allah atasmu dengan sabar dengan ketaatan kepadaNya dan menahan diri dari pelanggaran karena hari besok dekat pada hari ini.  Begitu cepatnya saat-saat hari, begitu cepatnya hari-harinya bulan, betapa cepatnya bulan-bulannya tahun, dan betapa cepatnya tahun-tahunnya kehidupan.