Minggu, 05 Desember 2010
Berdialog dengan Satu Detik
Oleh : Asy-Syeikh Jasiem Al-Muthawi'
Pada suatu hari aku duduk dan menghadapkan hati ini ke hadirat Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah kulalui. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku. Aku katakan kepadanya :
"Aku harap agar engkau mau kembali kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan."
"Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti."
"Wahai detik, aku memohon...kembalilah kepadaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu."
"Bagaimana aku dapat kembali kepadamu, padahal aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu."
"Coba lakukanlah hal yang mustahil itu dan kembalilah kepadaku!. Betapa banyak detik-detik selainmu yang kusia-siakan."
"Seandainya kekuasaan ada ditanganku, pastilah aku kembali kepadamu, namun tiada kehidupan bagiku. Dan itu terlipat oleh lembaran-lembaran
amalmu dan diserahkan kepada Allah SWT."
"Apakah mustahil jika engkau kembali kepadaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara kepadaku?."
"Sesungguhnya detik-detik dalam kehidupan manusia ada yang dapat menjadi kawan setia dan adakalanya ia menjadi musuh besarnya. Aku adalah termasuk detik-detik yang menjadi musuhmu dan yang akan menjadi saksi atasmu di hari kiamat kelak. Mungkinkah akan bertemu dua orang yang saling bermusuhan."
"Waduh, alangkah menyesalnya aku!. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik-detik perjalanan hidupku. Tetapi sekali lagi kumohon sekiranya engkau sudi kembali kepadaku, niscaya aku akan beramal saleh didalammu yang pernah kutinggalkan."
Maka detik itupun terdiam, tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Aku pun lantas memanggilnya :
"Wahai detik, tidakkah engkau dengar panggilanku?. Kumohon jawablah!"
"Wahai orang yang lalai akan dirinya. Wahai orang yang menyia-nyiakan waktunya. Tahukah engkau, saat ini, demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. Mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula?. Namun aku hanya dapat berpesan kepadamu. Sesungguhnya segala perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa segala perbuatan yang buruk."
Oleh karena itu, wahai sahabatku, beramallah, bersungguh-sungguhlah, bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada. Ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang luhur.
[Disarikan dari Efisiensi Waktu Konsep Islam, Jasiem M.Badr Al-Muthawi', cetakan I, 2000, penerbit Risalah Gusti, Surabaya]
Sumber : www.almuhajir.net
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar